Tugas makalah individu


 QUIS AWAL – MAKALAH INDIVIDU

MK: AUDIT SISTEM INFORMASI

NPM: 195120018

NAMA: M Maulana Yusuf

SEMESTER: 6

 

 

RESUME 

 

01. KETERKAITAN AUDIT, SISTEM DAN METODELOGI

 

A. Pengertian Audit

Audit berasal dari bahasa latin “Audire” yang berarti mendengar atau to hear,

Yaitu pada zaman dahulu apabila seorang pemilik organisasi usaha merasa ada suatu kesalahan atau penyalahgunaan, maka ia mendengarkan kesaksian orang tertentu.(ssanyoto,2017).

 

Jadi ketika berbicara tentang audit kita banyak menggunakan pihak-pihak external untuk membuat suatu sistem menjadi lebih maksimal sesuai dengan kebutuhannya.

 

B. Pengertian Sistem

Sistem adalah tatanan yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan tugas/fungsi khusus) yang saling berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses/pekerjaan tertentu.

(kusrini,2017).

 

C. Pengertian Informasi

Informasi merupakan data yang di olah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya.

Kualitas suatu informasi yang sangat bernilai dan berguna bagi penerimanya tergantung pada beberapa hal yaitu informasi harus akurat, tepat pada waktunya, dan relavan (jogiyanto,2015).

 

 

1. Pengertian Audit Sistem Informasi

sistem informasi merupakan proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti-bukti untuk menentukan apakah suatu sistem aplikasi komputerisasi telah menetapkan dan menerapkan sistem pengendalian intern yang memadai, semua aktiva dilindungi dengan baik atau tidak disalahgunakan serta terjaminnya integritas data, keandalan erta efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan sistem informasi berbasis komputer tersebut (Sanyoto,2017)

 

2. Pengertian Metodologi Analisis

Dalam penelitian untuk pengembangan sistem ini menggunakan metodologi     analisis dan desain sistem terstrukur (structured system analysis and design).

Metodologi analisi dan desain yang terstruktur adalah  metodologi yang digunakan pada tahap analisis dan tahap desain,

Metodologi ini termasuk dalam kelompok data oriented methodologies yang menekankan pada karakteristik dari data yang akan di proses. Lebih spesifik metodologi analisis dan desain terstruktur masuk dalam kategori data flow oriented methodologies dimana metodologi ini didasarkan kepada pemecahan dari sistem kedalam modul-modul berdasarkan tipe elemen data dan tingkah laku logika modul tersebut didalam sistem. Dengan metodologi ini sistem secara logika dapat digambarkan secara logika dan digambarkan secara logika dari arus data dan hubungan antar fungsinya didalam modul-modul di sistem (jogiyanto,2005).

 

3. Tahapan Metodologi Analisis
a) Kebijakan dan perencanaan sistem
b) Analisi Sistem 
c) Desain Sistem
d) Seleksi Sistem
e) Implementasi Sistem

 

 

 

 

02.ALAT DAN TEKNIK PENGEMBANGAN SISTEM

 

1. Bagan Alir Dokumen

Bagan alir dokumen adalah suatu diagram yang dalam penggunaannya dapat digunakan untuk mempermudah alir data yang disajikan dalam perancangan sistem (jogiyanto,2005).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2. Program Flowchart

Bagian alir program (Program Flowchart) merupakan bagan yamg menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program. (Jogiyanto,2015).

 

 

 

 

3. Pengkodean

Kode digunakan untuk tujuan mengklasifikasikan data, memasukan data kedalam komputer dan untuk mengambil bermacam-macam informasi yang berhubungan dengannya. Kode dapat dibemtuk dari kumpulan angka, huruf dan karakter-karakter khusus, tipe kode yang digunakan antaranya sebagai berikut.

 

• Kode mnemonik

Kode mnemonik digunakan untuk tujuan supaya mudah di ingat dengan dasar singkatan. Ex: (ASP- Arie Setya Putra)

• Kode urut (sequential code)

Kode urut disebut juga dengan kode seri. Merupakan kode yang nilainya urut antara satu kode dengan kode berikutnya, Ex: 999

     888

• Kode blok (block code)

Kode blok mengklasifikasikan item kedalam kelompok blok tertentu yang mencerminkan suatu klasifikasi tertentu atas dasar pemakaian maksimum yang diharapkan, Ex: CL001//CH001

 

• Kode group 

Kode group merupakan kode yang berdasarkan field-field dan tiap-tiap field kode mempunyai arti. CLQ001//CLQ002

 

• Kode desimal

Kode desimal (decimal code) mengklasifikasikan kode atas dasar 10 unit angka desimal dimulai dari angka 0 sampai dengan angka 9 atau dari 00 sampai dengan 99 tergantung dari banyaknya kelompok. Ex : 9087365421

 

4. Kamus Data

Data dictionory adalah katalog fakta tentang data. Dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi dengan menggunakan kamus data,analisissistem dafat mendefinisikan data yang mengalir di sistem degan lengkap (jogiyanto,2015).

Kamus data dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan sistem, kamus data digunakan untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan database.

Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada pada data flow diagram (DFD), arus data ini sifatnya adalah global. Isi kamus data sebagai berikut.

 

 

a. Nama arus data
b. Alias atau nama lain dari data dapat dituliskan bila nama lain ada
c. Bentuk data dapat berupa : formulir, laporan tercetak,variabel,parameter, dan field
d. Arus data menunjukan dari mana data mengalir dari mana kemana data akan menuju
e. Penjelasan dapat diisi dengan keterangan-keterangan tentang arus data tersebut
f. Periode menunjukan kapan terjadinya arus data ini
g. Volume yang perlu dicatat dikamus data adalah tentang volume rata-rata dan volume puncuk Dari arus data
h. Sruktur data dapat menunjukan arus data yang di catat dikamus data terdiri dari item-item data tertentu.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

03. Control Objective For Information dan Related Technologies 4.1

COBIT 4.1 bagian 1

 

1. Apa itu COBIT 4.1

COBIT adalah sekumpulan dokumentasi best practices untuk IT governance yang dapat membantu auditor, pengguna (user), dan manajemen, untuk menjembatani gap, antara resiko bisnis, kebutuhan kontrol, dan masalah-massalah teknis TI. 

COBIT bermanfaat bagi auditor karena merupakan teknik yang dapat membantu dalam identifikasi IT control issues.

 

2. Kegunaan COBIT 4.1

COBIT berguna bagi para IT user karena memperoleh keyakinan atas kehandalan sistem aplikasi yang dipergunakan, sedangkan para manajer memperoleh manfaat dalam keputusan investasi di bidang IT serta infrastrukturnya, menyusun strategic IT plan, menentukan information architecture, dan keputusan atas procurement (pengadan atau pembelian mesin), disamping itu, dengan keterandalan sistem informasi yang ada pada perusahaannya diharapkan berbagai keputusan bisnis dapat didasarkan atas informasi yang ada.

 

3. Kriteria Kerja COBIT
a. Efektifitas 

Untuk memperoleh informasi yang relavan dan berhubungan dengan proses bisnis seperti penyampaian informasi dengan benar, konsisten ,dapat dipercaya, dan tepat waktu.

b. Efisiensi

Memfokuskan pada ketentuan informasi melalui pengguna sumber daya yang optimal.

c. Kerahasian

Memfokuskan pada ketentuan informasi melalui pengguna sumber daya yang optimal.

d. Integritas

Berhubungan dengan keakuratan dan kelengkapan informasi sebagai kebenaran yang sesuai dengan harapan dan nilai bisnis.

e. Ketersediaan 

Berhubungan dengan infromasi yang tersedia ketika diperlukan dalam proses bisnis sekarang dan yang akan datang.

f. Kepatuhan

Sesuai menurut hukum, peraturan, dan rencana perjanjian untuk proses bisnis.

g. Keakuratan Informasi

Berhubungan dengan ketentuan kecocokan informasi untuk manajemen mengoperasikan ebtitas dan mengatur pelatih keungan dan kelengkapan laporan pertanggung jawaban.

 

 

 

4. Level Proses IT

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5. Domain COBIT 4.1

 

 

 

 

 

6. Domain 1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and organiz )

mencakup pembahasan tentang identifikasi dan strategi investasi TI yang dapat memberikan yang terbaik untuk mendukung pencapaian tujuan bisnis. Selanjutnya identifikasi dan visi strategis perlu direncanakan, dikomunikasikan, dan diatur peaksanaannya (dari berbagai perspektif ).

Pada  domain  plan and organise (PO) terdapat 10 high level objectives  :

 

PO1 : Mendefinisikan rencana strategis sistem informasi,

PO1.1: Pengelolaan nilai IT

PO1.2: Penjajaran IT bisnis

PO1.3: Penilaian kemampuan dan kinerja saat ini

PO1.4: Rencana strategi IT

PO1.5: Rencana taktis IT 

PO1.6: Pengelolaan portofolio IT

 

 

PO2 : Mendifinisikan arsitektur informasi,

PO2.1 : Model arsitektur informasi perusahaan

PO2.2 : Perataan kamus data dan data sintaksis perusahaan 

PO2.3 : Skema klasifikasi data

PO2.4 : Pengelolaan integritas

 

PO3 : Menentukan arahan teknologi,

PO3.1 : Perencanaan arahan teknologi

PO3.2 : Rencana infrastruktur teknologi

PO3.3 : Memantau kecenderungan dan peraturan di masa mendatang 

PO3.4 : Standar teknologi

PO3.5 : Dewan arsitektur IT

 

PO4: mendefinisikan proses sistem informasi organisasi dan           keterhubungan 

PO4.1: rangka proses IT

PO4.2: komite strategi IT

PO4.3: komite pengarah IT

PO4.4: penempatan organisasi padaa fungsi IT

PO4.5: struktur organisasi IT

PO4.6: penentuan peran dan tanggung jawab

PO4.7: pertanggung jawaban terhadap jaminan mutu IT 

PO4.8: pertanggung jawaban terhadap resiko, keamanan, dan pengabulan.

PO4.9: kepemilikan data dan sistem 

PO4.10: pengawasan

PO4.11: pemisahan tugas

 

PO5: mengelola investasi sistem informasi

PO5.1: rangka pengelolaan finansial

PO5.2: skala prioritas dalam anggaran IT

PO5.3: penganggaran IT

PO5.4: pengelolaan biaya 

PO5.5: pengelolaan keuntungan

 

PO6: mengkomunikasikan tujuan dan arahan manajemen 

PO6.1: kebijakan dan kendali lingkungan IT 

PO6.2: rangka resiko dan kendali IT perusahaan

PO6.3: pengelolaan kebijakan IT

PO6.4: pemaparan kebijakan , standar, dan prosedur

PO6.5: penyampaian tujuan-tujuan dan arahan IT

PO7: mengelola sumber daya sistem informasi

PO7.1: perekrutan dan pemilikan anggota

PO7.2: kemampuan anggota

PO7.3: susunan tugas kepegawaian 

PO7.4: pelatihan anggota

PO7.5: ketergantungan pada individu 

PO7.6: prosedur pembersihan anggota

PO7.7: evaluasi kinerja karyawan

PO7.8: perubahan dan pengakhiran kerja

 

PO8: mengelola kualitas

PO8.1: sistem pengelolaan mutu

PO8.2: prakter standar dan kualitas IT

PO8.3: standar pengembangan dan pemerolehan

PO8.4: fokus pelanggan

PO8.5: peningkatan yang berkelanjutan

PO8.6: pengukuran,pengawasan dan peninjauan kualitas

 

PO9: menaksir dan mengelola resiko sistem informasi

PO9.1: rangka pengelolaan resiko IT

PO9.2: penetapan konteks resiko 

PO9.3: identifikasi pristiwa

PO9.4: pemeriksaan resiko

PO9.5: tanggapan resiko

PO9.6: pemeliharaan dan pemantauan suatu rencana tindakan resiko

 

PO10: mengelola proyek

PO10.1rangka  pengelolaan program

PO10.2: rangka pengelolaan proyek

PO10.3: pendekatan pengelolaan proyek

PO10.4: komitmen pemegang saham 

PO10.5: penyataan fase proyek

PO10.6: perkenalan fase proyek

PO10.7: rencanana proyek terintegrasi 

PO10.8: sumber daya proyek

PO10.9: pengelolaan resiko proyek

PO10.10: rencana mutu proyek

 

 

 

 

04.Control objective for information  dan related technologies 4.1

COBIT 4.1 bagian 2

ACQUIRE DAN IMPLEMENT

 

1) Domain 2. Perolehan dan implementasi (Acquire dan implement)

Merealisasikan strategi TI, perlu diatur kebutuhan TI, diidentifikasi,

Dikembangkan, atau diimplementasikan secara terpadu dalam proses bisnis perusahaan. Domain Acquire and implement (AI) terdapat 7 high level objectives

 

AI1: mengedentifikasi solusi otomatis

AI1.1: ketentuan dan pemeliharaan kebutuhan fungsional dan teknik bisnis

AI1.2: laporan analisis resiko

AI1.3: studi kelayakan dan formulasi rangkaian tindakan alternatif

AI1.4: persyaratan serta keputusan dan pengesahan kelayakan

 

AI2: memperoleh dan memelihara perangkat lunak aplikasi

AI2.1: rancangan tingkat tinggi

AI2.2: rancangan terperinci 

AI2.3: kendali dan kemampuan audit aplikasi

AI2.4: keamanan dan ketersedian aplikasi

AI2.5: konfigurasi dan penerapan software aplikasi yang diperoleh

AI2.6: pembaruan utama untuk sistem yang ada

AI2.7: pengembangan software aplikasi

AI2.8: jaminan mutu software

AI2.9: pengelolaan persyaratan aplikasi

AI2.10: pemeliharaan software aplikasi

 

 

AI3: memperoleh dan memelihara infrastruktur teknologi

AI3.1: rencana pemerolehan infrastruktur teknologis

AI3.2: perlindungan dan ketersedian sumber daya imfrastruktur

AI3.3: pemeliharaan infrastruktur

AI3.4: lingkungan uji kelayakan

 

AI4: memungkinkan operasional dan penggunaan

AI4.1: perencanaan untuk solusi operasional

AI4.2: pemindahan informasi kepada pengelola bisnis

AI4.3: pemindahann informasi kepada pengguna akhir (end user)

AI4.4: pemindahan infromasi kepada staf operasi dan pendukung

 

AI5: memenuhi sumber daya sistem informasi

AI5.1: kendali pemerolehan

AI5.2: pengelolaan kontrak pemasok

AI5.3: pemilihan pemasok

AI5.4: pemerolehan sumber daya IT

Control Objektif for Information & Related Technologies 4.1

 

Penyerahan & Pendukung

Pada Domain Deliver & Support (DS) terdapat 13 High Level Objective  :

 

DS1 :  mendefinisikan dan mengelola tingkat layanan,

DS2: mengelola layanan pihak ketiga,

DS:mengelola kinerja dan kapasitas,

DS4 : memsatikan layanan yang berkelanjutan,

DS5 : memastikan keamanan sistem,

DS6 : mengidentifikasi dan mengalokasi biaya,

DS7 : mendidik dan melatih pengguna,

DS8 : mengelola service desk dan insiden,

DS9 : mengelola konfigurasi,

DS10 : mengelola permasalahan,

DS11: mengelola data,

DS12 : mengelola lingkungan fisik,

DS13 : mengelola operasi.

 

Fokus area IT governance :

1. Value Delivery berfokus untuk memastikan bahwa TI telah memberikan manfaat yang dijanjikan terhadap strategi serta konsentrasi pada pengoptimalan biaya.
2. Strategic alignment berbeda dengan value delivery, strategic alignment berfokus untuk memastikan bahwa hubungan bisnis dan IT saling berkaitan satu sama lain.dalam artian fokus ini bergerak untuk menyelaraskan antara operasi TI dengan operasi perushaan.
3. Performance management fokus are IT governance ini bertujuan untuk menjalankan dan memonitor implementasi strategi. Performance management lebih berfokus pada mengamati kinerja proses, penyelesaian proyek dan penggunaan sumber daya.
4. Resource management perushaan lebih mengarah kepada pengelolaan sumber daya TI yang kritis dengan melakukan investasi optimal. Hal tersebut diantaranya dengan aplikasi, informasi, infrastruktur dan lain lain. Lebih kearah teknis.
5. Risk management fokus terakhir bisa dibilang sangat penting dan cukup luas. Dalam hal ini perusahaan harus fokus untuk memahami transparansi yang signifikan dari risiko yang ada serta menanamkan tanggung jawab management risiko kedalam masing-masing tim. Dapat melakukan pengecekan yang berisiko di dalam perushaan.

 

STAKE HOLDER : 

Individu, kelompok maupun komunitas yang memiliki kepentingan dalam suatu organisasi atau perusahaan, yang memiliki kemampuan memengaruhi atau dipengaruhi dari bisnis tersebut.

Contoh : pegawai atau karyawan, pelanggan atau konsument, investor, supplier, komunitas dan bahkan pemerintah. Masing masing dari stake holder ini memiliki kepentingan yang berbeda-beda.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar